Kembangkan Budaya Tradisional di Bedug Tsyik

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:49 WIB
Kembangkan Budaya Tradisional...
Kembangkan Budaya Tradisional di Bedug Tsyik
A A A
Melekatnya alat musik beduk dalam keseharian masyarakat Indonesia yang guyub, terutama bagi umat muslim saat Ramadan, mendorong terselenggaranya acara Bedug Asyik 2015.

Bertempat di lapangan Jogoloyo, Demak, Jawa Tengah, berbagai komunitas setempat berkumpul dan menunjukkan kekompakan serta kreativitas mereka dalam menciptakan harmonisasi alat musik tabuh yang menghibur. Dari total enam tim peserta yang tersaring dalam kompetisi beduk di Demak, terpilihlah Komunitas Asyiiik Purworejo Moro, Komunitas Asyiiik Bungo, dan Komunitas Asyiiik Banyumeneng sebagai tiga tim peserta kompetisi Bedug Asyik2015di kota yang dikenal luas masyarakat dalam dan luar negeri sebagai perajin beduk ini.

Acara Bedug Asyik yang diadakan oleh PT HM Sampoerna ini bisa dikatakan sebagai wadah atau tempat menyalurkan kreativitas warga Demak, Semarang, dan sekitarnya yang bertujuan untuk kembali memasyarakatkan seni tradisi beduk. Berbagai komunitas setempat berkumpul dan menunjukkan kekompakan serta kreativitas mereka dalam menciptakan harmonisasi alat musik tabuh yang menghibur.

Pengamat seni dan budaya Indonesia Joko Suranto mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Bedug Asyik kali ini. “Dahulu beduk kerap digunakan sebagai salah satu alat komunikasi dan penanda waktu, tetapi sekarang penggunaan beduk sudah berkembang menjadi sebuah atraksi seni atau pertunjukan yang menghibur,” kata pria yang biasa disapa Gombloh ini.

Adapun untuk kriteria penilaian dalam kompetisi Bedug Asyiiik yang terpenting adalah kekompakan dan keharmonisan. Komunitas Asyiiik Purworejo Moro berhasil mempertunjukkan semangat pertemanan mereka tanpa mengesampingkan kriteria penilaian yang tadi saya sebutkan. Mereka juga berhasil menciptakan harmonisasi alat musik tabuh yang menghibur.

Mandra P Pandelaki selaku Manajer Media Relation PT HM Sampoerna TBK mengatakan, beduk selain penanda waktu dan untuk mengumpulkan masyarakat, juga bisa menjadi alat musik tradisional. “Beduk dilihat fungsi dasar sebagai penanda orang untuk berkumpul. Beduk modern saat ini berevolusi jadi alat musik yang dimainkan bersama dengan alat musik lain sehingga menimbulkan kebersamaan,” sambungnya.

Tahun ini, Bedug Asyikmengangkat tema “Pertemanan” Bedug Asyik 2015 ini dilaksanakan di berbagai kota, yakni Sukabumi, Tasikmalaya, Purwokerto, Kediri, Tuban, Garut, Bandung, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Pamekasan, Probolinggo, dan Jember.

Thomas manggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0497 seconds (0.1#10.140)